Terinspirasi tiga peristiwa sejarah: Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1968, Leila menghadirkan sebuah kisah keluarga yang terpengaruh peristiwa-peristiwa tersebut. Sebuah kurun waktu yang cukup panjang. Di Indonesia sendiri, kurun waktu tersebut adalah masa pemerintahan The Smile General, Soeharto. Ong Hok Kam menyatakan bahwa sejarah pada dasarnya adalah tentang manusia. Arnold Toynbee dalam History, science, and fiction menyatakan: there are three different methods of viewing and presenting the objects of our thought, and, among them, the phenomena of human life. The first is the ascertainment and recording of 'facts'; the second is eludication. through a comparative study of the facts ascertained, of general 'laws'; the third is the artistic re-creation of the facts int he form of 'fiction'.
Pulang
Pengarang: Leila S. Chudori
Gambar Sampul dan Isi: Daniel "Timbul" Cahaya Krisna
Tataletak sampul: Wendie Artswenda
Tebal: vii + 464 hlm
ISBN: 978-979-91-0515-8
Melalui cerita fiksi dalam novel Pulang ini, Leila menghadirkan kembali peristiwa pasca September 1965 di Jakarta, Mei 1968 di Paris, serta Mei 1998 di Jakarta. Muatan-muatan tiap peristiwa ini direkam oleh tokoh-tokoh yang berbeda. Melalui peristiwa 1965, direkam oleh Hananto, seorang wartawan kantor berita nusantara. Pada saat itu, informasi pemerintah Indonesia hanya disetir oleh Angkatan Darat. Setelah Kantor Berita Nusantara dinyatakan terlarang, semua pegawai-pegawainya bersembunyi dari kejaran aparat. Surat sakti pada saat itu adalah surat bebas terlibat G30S-PKI. Salah satu wartawan kantor berita nusantara Dimas Surya, saat itu bersama rekannya sedang ditugaskan ke Amerika Latin, luput dari 'sapuan' pasukan Angkatan Darat.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti yang saya tuliskan di postingan sebelumnya, bahwa saya mendapat dua buah buku dari Santa yaitu seperti di bawah, yaitu novel Pulang dan buku Saling Silang Indonesia-Eropa. Selain itu saya mendapatkan juga kartu pos serta pembatas buku wayang.
Riddle di bawah ini yang harus saya pecahkan:
Baiklah, sebelum sampai ke penebakan, saya uraikan sedikit bagaimana proses penerimaan buku ini di tangan saya:
- Saat itu event Festival Pembaca Indonesia 2013, ketika saya sedang berdiri di depan stand BBI, saya mengobrol mbak Lyla dan Ika. Dan tiba-tiba, mbak Lyla nyeletuk: "eh ada titipan loh untuk Bang Epi." Saat itu saya berpikir, titipan macam apakah itu?
- Setelah agak siang dan menjelang sore, saya kembali berdiri di depannya stand BBI (kenapa mesti ya?), dan Mbak Astrid menghampiri saya, seraya memberikan sebuah bungkusan kado, yang dari bentuknya saya menduganya berupa buku. Mbak Astrid mengatakan kalau barang itu dari titipan seseorang. Segera saya simpan, lalu membukanya di rumah.
- Sesampainya di rumah, saya membukanya. Ternyata isinya adalah kado dari Santa. Dari sini saya menilai, Santa saya cukup cerdik. Ia tidak menggunakan jasa pengiriman/ekspedisi, namun melalui titipan. Hal itu menyulitkan saya menerka dari kota mana kado tersebut dikirimkan.
dan untuk memperkuat temuan di atas, saya juga menemukan keterangan serupa yaitu:
Dengan demikian, saya berkesimpulan bahwa Santa saya adalah:
